Pertanyaan:
Ustadz,
Apa bedanya muhrim dan mahram?

Jawaban:
Muhrim
dan mahram, adalah dua istilah yang sering terbalik-balik dalam percakapan
masyarakat. Terutama mereka yang kurang perhatian dengan bahasa Arab. Padahal
dua kata ini artinya jauh berbeda. Memang teks arabnya sama, tapi harakatnya
beda. Teks arabnya:
محرم
1.
Muhrim (huruf mim dibaca dhammah dan ra’ dibaca kasrah) artinya orang yang
melakukan ihram. Ketika jamaah haji atau umrah telah memasuki daerah miqat,
kemudian dia mengenakan pakaian ihramnya dan menghindari semua larangan ihram,
orang semacam ini disebut muhrim. Dari kata Ahrama – yuhrimu – ihraaman –
muhrimun.
2.
Mahram (huruf mim dan ra’ dibaca fathah) artinya orang yang haram dinikahi
karena sebab tertentu.
Pertanyaan.
Ada
yang bertanya kepada alfaqir (Habib Shulfi Alaydrus) : Assalamu’alaikum guru
maaf ganggu waktu pian.. ulun mau bertanya tentang penulisan kata Insya Allah
sama In Shaa Allah.. yg mana menurut pian yg penulisan kata nya itu yg betul.
Jawab
: Wa’alaikumussalam.. Penulisan ان شاء الله
yang benar ya dengan bahasa arabnya yaitu ان شاء الله,
sedangkan jika ditulis dengan huruf latin bahasa Indonesia biasanya huruf ث Tsa : Ts, Huruf ط
Tho : Th, huruf ذ Dzal : Dz, huruf ظ Zho : Zh, huruf ص
Shod : Sh, huruf ض Dhod : Dh, huruf س Sin : S, dan huruf ش Syin : Sy.. jadi tulisan ان شاء الله
dalam tulisan latin Indonesia menjadi In Syaa-a Allah atau Insya Allah Atau In
syaa Allah, boleh yg mana saja asalkan pengucapannya harus benar berdasarkan
tulisan arab.
Pertanyaan
:
Kapankah
pengucapan Subhanallah dan Masya Allah?
Jawaban
:
Ungkapan “Subhanallah” sering
tertukar dengan ungkapan “Masya Allah”.
Ucapan “Masya Allah” kalau kita
merasa kagum. Ucapan “Subhanallah” jika melihat keburukan.
Selama ini kaum Muslim sering “salah
kaprah” dalam mengucapkan Subhanallah (Mahasuci Allah), tertukar
dengan ucapan Masya Allah (Itu terjadi atas kehendak Allah).
Kalau kita takjub, kagum, atau
mendengar hal baik dan melihat hal indah, biasanya kita
mengatakan Subhanallah. Padahal, seharusnya kita mengucapkan Masya
Allah yang bermakna “Hal itu terjadi atas kehendak Allah”.
Ungkapan Subhanallah tepatnya
digunakan untuk mengungkapkan “ketidaksetujuan atas sesuatu”. Misalnya, begitu
mendengar ada keburukan, kejahatan, atau kemaksiatan, kita
katakan Subhanallah (Mahasuci Allah dari keburukan demikian).
ungkapan Subhanallah dianjurkan
setiap kali seseorang melihat sesuatu yang tidak baik, bukan yang baik-baik
atau keindahan. Dengan ucapan itu, kita menegaskan bahwa Allah Subahanahu wa
Ta’ala Maha Suci dari semua keburukan tersebut.
Masya Allah diucapkan bila
seseorang melihat yang indah, indah karena keindahan atas kuasa dan kehendak
Allah Ta’ala.
Lalu, apakah kita berdosa karena
mengucapkan Subhanallah, padahal seharusnya Masya Allah dan
sebaliknya? Insyaa Allah tidak. Allah Maha Mengerti maksud perkataan
hamba-Nya.
Hanya saja, setelah tahu, mari kita
ungkapkan dengan tepat antara Subhanallah dan Masya
Allah. Wallahu a’lam bish-shawabi.
Website
: http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau
https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram
: @shulfialaydrus
Instagram
Majelis Nuurus Sa’aadah : @majlisnuurussaadah
Twitter
: @shulfialaydrus dan @shulfi   
Telegram
: @habibshulfialaydrus
Telegram
Majelis Nuurus Sa’aadah : @majlisnuurussaadah
Group
Facebook : Majelis Nuurus Sa’aadah atau
https://www.facebook.com/groups/160814570679672/
Donasi
atau infak atau sedekah.
Bank
BRI Cab. JKT Joglo.
Atas
Nama : Muhamad Shulfi.
No.Rek
: 0396-01-011361-50-5.
Penulis
: Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.
محمد
سلفى بن أبو نوار العيدروس

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *