Shalat Taubat : Dalil, Waktu, Jumlah Rakaat
dan Tata Caranya.
Sholat Taubat (صلاة
التوبة أو سلاة التوابين
)
merupakan sholat sunnah yang dilakukan dalam rangka memohon pengampunan dari
Allah SWT atas segala dosa maupun kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuat.
Sholat ini juga disebut sebagai sholat istigfar (صلاة
الإستغفار
) atau sholat minta
ampun. Pada saat seeorang telah bertaubat, maka ia harus berjanji dan berniat untuk
tidak mengulangi kembali kesalahan atau dosa-dosanya yang telah lalu.
Adapun bentuk dari kesalahan sehingga
seseorang  bertaubat bukan hanya berupa
perbuatan-perbuatan yang diharamkan dalam islam, akan tetapi juga dapat berupa
perbuatan-perbuatan yang dimakruhkan dalam islam. Seseorang bisa dikatakan
benar-benar bertaubat apabila :
* Dilakukan dengan ikhlas dan
sungguh-sungguh,
* Adanya rasa penyesalan atas segala dosa
yang pernah diperbuat,
* Bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan
yang pernah dilakukan untuk selama-lamanya, baik dalam hati maupun ditunjukkan
dalam perbuatan,
* Hendaknya taubat dilakukan sebelum ajal
menjemput.
* Dan memohon maaf kepada orang lain bila ada
dosa atau kesalahan yang pernah kita lakukan kepada orang lain sehingga orang
tersebut sakit hati, terzholimi, tercemarkan nama baiknya dan  lain sebagainya agar kita bisa mendapatkan
maaf dan ridho darinya.
Dalil tentang Anjuran sholat taubat.
Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat
At-Tahrim ayat 8:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى
اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ
وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي
اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ
وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا
إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah
kamu kepada Allah dengan ‘Taubat Nasuha’ (taubat yang sebenar), mudah-mudahan
Tuhan kamu akan menghapuskan kesalahan-kesalahan kamu dan memasukkan kamu ke
dalam Syurga yang mengalir di bawahnya beberapa sungai, pada hari Allah tidak
akan menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama-sama dengannya;
cahaya (iman dan amal soleh) mereka, bergerak cepat di hadapan mereka dan di
sebelah kanan mereka (semasa mereka berjalan); mereka berkata (ketika
orang-orang munafik meraba-raba dalam gelap-gelita): “Wahai Tuhan kami!
Sempurnakanlah bagi kami cahaya kami, dan limpahkanlah keampunan kepada kami;
sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu” (QS. At- Tahrim ayat 8)
Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Ali
Imron ayat 135 :
ثم قرأ هذه الآية: [وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا
فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا
لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى
مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Artinya
“Dan (juga) orang-orang yang apabila
mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan
Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat
mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan
kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”
Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat An-
Nisa ayat 17 :
إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ
يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَئِكَ
يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Artinya
“Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah
bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian
mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah
taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”
Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Az-
Zumar ayat 54 :
وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ
مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنصَرُونَ
Artinya
“Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan
berserah dirilah kepadaNya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak
dapat ditolong (lagi).”
Hadist Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam
yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ahmad, dan Tirmidzi :
مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا ثُمَّ
يَقُومُ فَيَتَطَهَّرُ ثُمَّ يُصَلِّى ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ
لَهُ
Artinya
“Apabila ada orang yang melakukan suatu
perbuatan dosa, kemudian dia berwudhu dengan sempurna, lalu dia mendirikan
shalat dua rakaat, dan selanjutnya dia beristigfar memohon ampun kepada Allah,
maka Allah pasti mengampuninya.”
Hadist Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam
yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban, Ahmad, dan Tabrani dalam kitab Al- Ausath :
وقال صلى الله عليه وسلم لمعاذ: إذا أسأت فأحسن
Artinya “Nabi berkata pada Muadz: Apabila
engkau berbuat dosa, maka berbuatlah kebaikan (sebagai bentuk taubat).”
Hadist Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam
yang diriwayatkan oleh Abdul Aziz bin Abu Rawwad, dari Nafi’ dari Ibnu Umar
pernah berkata :
كَانَ إِذَا شَهِدَ الْعِشَاءَ الآخِرَةَ مَعَ
النَّاسِ صَلَّى رَكَعَاتٍ، ثُمَّ نَامَ، وَإِذَا لَمْ يَشْهَدْهَا فِي جَمَاعَةٍ،
أَحْيَا لَيْلَةً، قَالَ: أَخْبَرَنِي بَعْضُ أَهْلِ مَعْمَرٍ، أَنَّهُ كَانَ
يَفْعَلُهُ، فَحَدَّثْتُ بِهِ مَعْمَرًا، قَالَ: كَانَ أَيُّوبُ يَفْعَلُهُ
Artinya
“Apabila Ibnu Umar shalat Isya’ berjamaah,
maka dia shalat beberapa rakaat, lalu tidur. Apabila tidak shalat berjamaah,
maka ia bangun malam dan ia berkata: Telah menceritakan padaku sebagian ahli
Ma’mar, bahwa dia melakukan itu (shalat taubat), lalu aku ceritakan pada Ma’mar
dan ia berkata: Ayyub juga melakukannya.”
Waktu Pelaksanaan Sholat taubat.
Pada dasarnya, taubat merupakan perbuatan
yang tidak dapat diundur atau ditunda-tunda. Karena jika hal tersebut dilakukan
akan dapat membahayakan hati dan jiwa manusia. Jika seseorang telah melakukan
kesalahan dan ia tidak segera bertaubat, maka pengaruh dari dosa-dosanya tersebut
akan kian menumpuk dan pada akhirnya akan merusak hati manusia sehingga hatinya
tertutup dari cahaya kebenaran.
Oleh karena itu, apabila seseorang telah
berbuat dosa maupun kesalahan, maka sudah seharusnyalah jika ia segera untuk
bertaubat. Dan salah satu caranya adalah dengan melaksanakan sholat taubat.
Sholat Taubat merupakan salah satu bentuk
sholat mutlak yang pelaksanaannya bisa dilakukan kapan saja, baik itu siang
maupun malam, kecuali pada saat-saat dimana diharamkan untuk mengerjakan sholat
seperti :
1. Mulai dari terbit fajar kedua hingga
terbit matahari.
2. Saat terbit matahari hingga matahari naik
sepenggalah
3. Saat matahari persis di tengah-tengah
hingga terlihat condong.
4. Mulai dari shalat ashar hingga tenggelam
matahari.
5. Ketika menjelang matahari tenggelam hingga
benar-benar sempurna tenggelamnya.
beberapa kalangan ulama menyatakan bahwa
waktu yang paling utama untuk melaksanakan sholat taubat adalah pada 2/3 malam
atau semasa qiyamul lail dilaksanakan.
Jumlah Raka’at Sholat Taubat.
Sholat sunnah taubat bisa dikerjakan dengan
jumlah 2 raka’at, 4 raka’at, maupun 6 raka’at. Adapun tata cara pelaksanaannya
adalah sama dengan sholat-sholat sunnah pada umumnya, yakni dua raka’at salam.
Hukum Sholat Taubat.
Menurut para ulama yang berasal dari empat
madzab fiqih yaitu Madzab Maliki, Hambali, Syafi’i, dan  Hanafi menyatakan bahwa hukum pelaksanaan
sholat taubat adalah sunnah. Jadi, ketika seseorang telah berbuat dosa atau
kesalahan, dan ketika ia memiliki keinginan untuk bertaubat, maka hendaknya ia
mengerjakan sholat sunnah dua raka’at serta bertaubat kepada Allah SWT.
Tata Cara Sholat taubat.
Sebelum melangkah pada tata cara
pelaksanaanya, ada baiknya jika kita tahu apa saja syarat mutlakyang harus
dipenuhi dalam menjalankan suatu ibadah sholat, seperti suci dari hadast besar
maupun kecil, serta menutup aurat. Sholat sunnah taubat disyariatkan bagi
mereka yang bertaubat yang pelaksanaannya dilakukan secara sendirian, karena
sholat taubat merupakan sholat nafilah yang tidak disyariatkan untuk dikerjakan
secara berjama’ah.
Niat Sholat Taubat.
Niat sholat taubat adalah :
أصلي سنة التوبة ركعتين لله تعالي
“UShALLII SUNNATAT TAUBATI ROKAATAINI LILLAHI
TA’ALA.”
Artinya “Saya niat shalat sunnah taubat dua
rokaat karena Allah.”
Bacaan Dalam Sholat Taubat.
Pada dasarnya tidak ada ketentuan yang
mewajibkan kita membaca bacaan khusus setelah membaca Al-Fatihah dalam suatu
ibadah sholat, jadi kita bisa membaca ayat-ayat Al-Qur’an manapun yang kita
hafal. Misalnya saja pada rakaat pertama kita membaca Surat Al-Kafirun dan pada
rakaat yang kedua kita membaca surat Al-Ikhlas.
Bacaan Dzikir dan Do’a Setelah Sholat Taubat.
Setelah sholat sunnah taubat, dianjurkan bagi
si pelaksana untuk memperbanyak membaca istighfar yang ditujukan untuk memohon
ampunan dari Allah SWT. Dari Abu Bakar Radiyallahu’anhu, bahwasannya Rosulullah
sholallahu Alaihi Wassalam bersabda :

عليكم بلا اله الا الله و الاستغفار فأكثروا منهما فان ابليس قال : اهلكت
الناس بالذنوب و اهلكونى بلا اله الا الله و الاستغفار فلما رايت ذلك اهلكتهم
بالاهواء وهم يحسبون انهم مهتدون
Artinya
“Hendaklah kalian membaca Laailaaha illallah
dan istigfar lalu perbanyaklah membaca keduanya karena iblis berkata : “Aku
telah membinasakan manusia dengan dosa sedangkan mereka membinasakanku dengan
Laailaaha illallah,dan istigfar, lalu tatkala aku mengetahui demikian maka aku
binasakan mereka dengan (mengikuti) hawa nafsu maka akhirnya mereka menyangka
dan merasa bahwa sesungguhnya mereka itu sedang mendapatkan petunjuk (dan
sedang berada diatas kebenaran).” (HR. Al-Imam Al-Hafidz Ibnu Ya’la)
Adapun bacaan istighfar tersebut adalah :
أسْتَغْفِرُ اللّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لا
إلَهَ إلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأتُوبُ إلَيْه
“ASTAGhFIRULLAHAL ‘AZhIIMA ALLADzII LAA
ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUMU  WA
ATUUBU ILAIHI.”
Artinya : 
“Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia
Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.”
Hendaknya bacaan istighfar tersebut diucapkan
sebanyak 100 kali.
Memperbanyak membaca tasbih :
سُبْحَانَ اللّهِ وَ بِحَمْدِهِ
SUBHANALLAHI WA BIHAMDIHI. (minimal 100x)
Artinya “Maha Suci Allah dan segala puji
bagi-Nya.”
Membaca Do’a Sayyidul Istighfar 3x :
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لّا إِلَهَ إِلَّا
أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ،
وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا
اسْتَطَعْتَ،
أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتَ،
أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ،
 وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِر لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ
الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ
ALLAHUMMA ANTA ROBBII LAA ILAAHA ILLAA ANTA,
KhOLAQTANII WA ANAA ‘ABDUKA WA ANAA ‘ALAA ‘AHDIKA WA WA’DIKA MASTAThO’TU.
A’UUDzU BIKA MIN SyARRI MAA ShONA’TU, ABUU-U LAKA BINI’MATIKA ‘ALAYYA, WA ABUU-U
BI DzANBII, FAGHFIRLII FAINNAHUUA LAA YAGhFIRUDz DzUNUUBA ILLA ANTA.”
Artinya
“Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, Tidak ada
sesembahan yang haq kecuali Engkau,Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah
hamba-Mu dan aku diatas ikatan janji -Mu dan akan menjalankannya dengan
semampuku, aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku
perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku
pada-Mu, maka ampunilah aku, sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali
Engkau.”
Terkait dengan do’a Sayyidul Istighfar,
Rosulullah sholallahu Alaihi Wassalam pernah bersabda :
مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا
، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ ، قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ ، وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ
يُصْبِحَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ
Artinya
“Barangsiapa mengucapkannya (sayyidul
istighfar) disiang hari dalam keadaan yakin dengannya kemudian dia mati pada
hari itu sebelum petang hari, maka dia termasuk penduduk syurga dan siapa yang
mengucapkannya di waktu malam hari dalam keadaan dia yakin dengannya, kemudian
dia mati sebelum shubuh maka dia termasuk penduduk syurga.” (HR. Al-Bukhari)
Setelah melaksanakan sholat taubat, maka
disarankan untuk disertai dengan melakukan berbagai amal kebaikan, dan bentuk
amal kebaikan yang paling utama adalah sedekah. Mengapa demikian? Karena
sedekah merupakan sebab terbesar terhapusnya dosa-dosa seseorang. Sebagaimana
Firman Allah SWT berikut :
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآَمَنَ
وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى
Artinya
“Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi
orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang
benar.” (QS Thaha ayat 82)
إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ
وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَيُكَفِّرُ
عَنْكُمْ مِنْ سَيِّئَاتِكُمْ
Artinya
“Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu
adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang
fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan
dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (QS. Al- Baqarah ayat 271)
Rosulullah Sholallhu Alaihi Wassalam pernah
bersabda :
ثَلاَثٌأَقْسِمُعَلَيْهِنَّ :
مَانَقَصَمَالٌمِنْصَدَقَةٍوَمَازَادَاللهُعَبْدًابِعَفْوٍإِلاَّعِزًاوَمَنْتَوَاضَعَلِلهِرَفَعَهُاللهُ
Artinya
“Ada tiga perkara yang aku berani bersumpah
atasnya. yaitu :”Tidak akan berkurang harta dengan sebab sedekah, dan tidaklah
Allah Subhanahu Wa Ta’ala menambahkan kepada hamba dengan sebab dia pemaaf
melainkan kemulian dan barangsiapa yang bersikap tawadhu karena Allah Subhanahu
Wa Ta’ala, maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan mengangkat dan meninggikan
(derajat kemuliaan-nya).”
Keutamaan Sholat Taubat.
Dari dalil-dalil yang tercantum di atas,
sudah jelaslah bagi kita mengenai keutamaan atau fadhilah dari pelaksanaan
sholat taubat. Lalu apa saja ganjaran yang dijanjikan Allah SWT bagi
orang-orang yang bertaubat?
Allah SWT telah berfirman :
أولئك جراؤهم مغفرة من ربهم وجنت تجري من تحتها
الأنهار خالدين فيها، ونعم أجر العالمين
Artinya “Mereka itu balasannya ialah ampunan
dari Tuhan mereka dan surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang
mereka kekal di dalamnya; dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang
beramal.” (QS. Ali- Imron ayat 136)
Jadi bisa disimpulkan bahwa allah akan
memberikan ganjaran bagi mereka yang melakukan taubat, seperti :
* Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa yang
pernah diperbuat
* Allah SWT menjanjikan surga bagi siapa saja
yang bertaubat dengan sungguh-sungguh dan mereka akan kekal di dalamnya
* Allah SWT akan memberikan pahala yang
terbaik sebagai penambah timbangan amal bagi mereka yang bertaubat.
Lalu bagaimana jika seseorang  melakukan kesalahan, kemudian ia bertaubat.
Akan tetapi suatu ketika ia melakukan kesalahan yang sama kembali? dari Abu
Hurairah Radiyallahu’anhu, bahwasannya Rosulullah Sholallahu Alaihi Wassalam
pernah bersabda :
قَالَ : رَبِّ إِنِّي أَذَنَبْتُ ذَنْبًا
فَاغْفِرْهُ. فَقَالَ اللهُ : عَبْدِي عَمِلَ ذَنْبًا فَعَلِمَ أَنَّ لَهُ رَبًا
يَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ قَدْغَفَرْتُ لِعَبْدِي ثُمَ عَمِلَ ذَنْبًا
اَخَرَ فَقَالَ : رَبِّ إِنِّي عَمِلْتُ ذَنْبًا فَاغْفِرْهُ. فَقَالَ تَبَارَكَ
وَ تَعَالَى : عَلِمَ عَبْدِي أَنَّ لَهُ رَبًا يَغْفِرُ الذَنْبَ وَيَأْخُذُ بِهِ
قَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِي ثُمَّ عَمِلَ ذَنْبًا اَخَرَ فَقَالَ : رَبِّ إِنِّي
عَمِلْتُ ذَنْبًا فَاغْفِرْهُ فَقَالَ تَعَالَى : عَبْدِي عَلِمَ أَنَّ لَهُ
رَبًايَغْفِرُ الذَّنْبَ وَيَأْخُذُبِهِ, أُشْهِدُكُمْ أَنِّي قَدْغَفَرْتُ
لِعَبْدِي فَلْيَعْمَلْ مَاشَاءَ
Artinya
“Sesungguhnya seorang laki – laki berbuat
dosa lalu berkata: “Wahai Tuhanku sesungguhnya aku berbuat dosa maka ampunilah.
Maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkata : “Hambaku berbuat dosa lalu ia tahu
bahwa ia memiliki Tuhan  yang  Maha Mengampuni dosa dan ia
merealisasikannya, sesungguhnya Aku telah ampuni hambaku tersebut. Kemudian ia
pun berbuat dosa lagi dosa yang lainnya lalu berkata : “Wahai Tuhanku
sesungguhnya aku berbuat dosa maka ampunilah, maka Allah Tabaroka wa Ta’ala
berkata: “Hamba-Ku mengetahui bahwa ia punya Tuhan yang Maha Pengampun lalu ia
pun merealisasikannya: “Sesungguhnya telah aku ampuni hamaku. Kemudian ia
melakukan dosa  yang lainnya lagi, dan ia
berkata : “Wahai Tuhanku sesungguhnya aku berbuat dosa, maka ampunilah. Maka
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berkata lagi : “Hamba-Ku tahu bahwa ia punya Tuhan
yang Maha Pengampun dan ia merealisasikannya.” Maka Aku mempersaksikan kepada
kalian semua bahwa sesungguhnya Aku sungguh telah mengampuni hamba-Ku maka
silahkan dia lakukan  apa yang dia
kehendaki.” (HR. Al Imam Ahmad)
(Referensi dari berbagai sumber)
Website :
http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau
https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram :
@shulfialaydrus
Instagram Majelis
Nuurus Sa’aadah : @majlisnuurussaadah
Twitter :
@shulfialaydrus dan @shulfi   
Telegram :
@habibshulfialaydrus
Telegram Majelis Nuurus
Sa’aadah : @majlisnuurussaadah
Facebook :
https://www.facebook.com/habibshulfialaydrus/
Group Facebook :
Majelis Nuurus Sa’aadah atau
https://www.facebook.com/groups/160814570679672/
Donasi atau infak atau
sedekah.
Bank BRI Cab. JKT
Joglo.
Atas Nama : Muhamad
Shulfi.
No.Rek :
0396-01-011361-50-5.
Penulis dan pemberi ijazah : Muhammad Shulfi
bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.

محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *