Adab berdoa.
1. Niat Yang Benar.
Hendaknya Seseorang
yang berdoa berniat untuk Beribadah Kepada Allah dengan doa yang
dipanjatkannya. Dan juga dengan meniatkan Untuk Menggantungkan Kebutuhannya
kepada Allah. Siapa saja yang menggantungkan hajatnya kepada Allah, niscaya dia
tidak akan rugi selamanya.
Allah berfirman :
و قال ربكم ادعوني
أستجب لكم
Artinya :
Dan Tuhanmu berfirman
: BERDOALAH KEPADAKU, NISCAYA AKAN AKU PERKENANKAN BAGIMU.
Nabi Muhammad SAW.
bersabda :
إن الداء هو العبادة
Artinya :
Sesungguhnya doa itu
adalah IBADAH. (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi).
الدعاء ينفع مما نزل و
مما لم ينزل فعليكم عباد الله بالدعاء
Artinya :
Doa itu bermanfaat
bagi apa-apa yang sudah terjadi ataupun yang belum terjadi. Maka hendaklah
kalian berdoa wahai hamba Allah. (HR. Tirmidzi)
2. Menantikan
waktu-waktu mulia seperti hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jumat, ketika
selesai sholat, saat bersujud, saat berpuasa hingga berbuka, antara adzan dan
iqomah, ketika turun hujan, saat peperangan, sepertiga terakhir dalam setiap
malam, saat waktu sahur, dan sebagainya.

3. Di usahakan menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dan mengusap wajah
sesudah berdoa.
Imam Hakim dalam Al
Mustadraknya meriwayatkan bahwa Rasulullâh shallallâhu ‘alahi wa sallam
bersabda :
إِذَا سَأَلْتُمْ اللهَ
فَاسْأَلُوْهُ بِبُطُوْنِ أَكُفِّكُمْ وَلاَ تَسْأَلوْهُ بِظُهُوْرِهَا
وَامْسَحُوْا بِهَا وُجُوْهَكُمْ
Jika kalian memohon
kepada Allah, maka memohonlah dengan telapak tangan kalian, jangan memohon
kepadaNya dengan punggung telapak tangan kalian, setelah itu usapkanlah kedua
telapak tangan kalian ke wajah kalian. (HR. Al Hakim)
4. Membuka doa dengan
lafal Hamdalah, zikir dan shalawat. Kita dianjurkan untuk membuka doa dengan
pujian kepada Allah dan shalawat kepada Rasulullah SAW. Demikian pula ketika
mengakhiri doa.
Rasulullah SAW.
bersabda :
إذا صلى احدكم فليبدأ
بتحميد ربه عز وجل و الثناء عليه ثم ليصل على النبي صلى الله عليه وسلم ثم ليدع
بعد بما شاء
Artinya :
Jika salah seorang
diantara kalian berdoa hendaklah dia memulainya dengan memuji Allah dan
menyanjungnya lalu bersholawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
kemudian setelah itu mintalah apa-apa yg dia kehendaki. (HR. Abu Dawud).
5. Dalam berdoa volume
suara agar tidak terlalu keras tetapi juga tidak terlalu rendah.
وَلَا تَجْهَرْ
بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا
Artinya : …..Janganlah
kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan
carilah jalan tengah di antara kedua itu. (QS. Al Isra : 110)
6. Berdoa dengan penuh
ketundukkan, kekhusyukan, dan ketakutan kepada Allah SWT.
7. Dalam berdoa
hendaknya untuk menggunakan doa-doa yang diriwayatkan Rasulullah (di anjurkan)
serta menghindari kalimat bersajak dalam doa karena dikhawatirkan justru
melewati batas dalam berdoa. Prinsipnya tidak berlebihan dalam penggunaan
kata-kata saat berdoa.
Dari ‘Aisyah RA.
berkata :
كان رسول الله يستحب
الجوامع من الدعاء و يدع ما سوى ذلك
Artinya :
Rasulullah SAW. adalah
orang yang mencintai kata-kata Singkat dan padat dalam berdoa dan meninggalkan
selain itu. (HR. Abu Dawud).
8. Mantap hati dalam
berdoa, meyakini pengabulan doa, dan menaruh harapan besar dalam berdoa.
Allah berfirman :
و إذا سألك عبادي عني
فإني قريب أجيب دعوة الداع إذا دعان
Artinya :
Dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepada tentang Aku, katakanlah BAHWASAHNYA AKU INI
DEKAT. AKU MENGABULKAN PERMOHONAN ORANG YANG MEMINTA APABILA DIA BERDOA
KEPADA-Ku… ( Al-Baqarah ayat 186 ).
Rasulullah SAW.
bersabda :
ادعوا الله تعالى و
أنتم موقنون بالإجابة و اعلموا أن الله لا يستجيب دعاء من قلب غافل لاه
Artinya :
Berdoalah kepada Allah
dalam keadaan kalian yakin akan dikabulkan, ketahuilah sesungguhnya Allah tidak
akan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan lengah. (HR. Tirmidzi).
9. Meminta terus
menerus dalam berdoa dan untuk mengulang-ngulang doanya sebanya 3x.
Dari Ibnu Mas’ud
radiyallahu ‘anhu,
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ
صلى الله عليه و سلم كَانَ يُعْجِبُهُ أَنْ يَدْعُوَ ثَلاَثًا وَيَسْتَغْفِرَ
ثَلاَثًا
“Sesungguhnya
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam sangat menyukai berdoa (dengan
mengulang) tiga kali dan istighfar tiga kali.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

10. Memulai Berdoa Untuk Diri Sendiri Kemudian Baru Orang Lain.
Dari sahabat Ubai bin
Ka’ab RA. berkata :
كان رسول الله – صلى
الله عليه وسلم – إذا دعا بدأ بنفسه
Artinya :
Adalah Rasulullah,
jika beliau berdoa maka beliau memulai untuk dirinya terlebih dahulu. (HR. Abu
Dawud dan Tirmidzi).
11. Tidak Berdoa Untuk
Suatu Perbuatan Dosa Dan Memutus Silaturrahim.
Rasulullah SAW.
bersabda :
ما من أحد يدعو بدعاء
إلا آتاه الله ما سأل أو كف عنه من السوءمثله ما لم يدع بإثم أو قطيعة رحم
Artinya :
Tidaklah seorang
berdoa kepada Allah melainkan Allah akan mengabulkan apa-apa yang dimintanya
atau mencegah darinya keburukan yang akan menimpanya yang setara dengan apa
yang dimintanya, selama dia tidak meminta untuk suatu perbuatan dosa atau
memutus silaturrahim. (HR. Tirmidzi).
12. Tidak Mendoakan
Keburukan Atas Diri Sendiri, Anak Dan Harta.
Rasulullah SAW.
bersabda :
لا تدعوا على أنفسكم و
لا تدعوا على أولادكم و لا تدعوا على أموالكم لا توافقوا من الله شاة يسأل فيها
عطاء فيستجيب لكم
Artinya :
Janganlah kalian
berdoa keburukan atas diri kalian, anak-anak dan harta-harta kalian. Jangan
sampai doa kalian itu bertepatan dengan suatu waktu yang Allah mengabulkan
apa-apa yang dimintanya, lalu permintaan kalian dikabulkan. (HR. Abu Dawud).
13. Meminta Yang
Banyak Kepada Allah Untuk Urusan Dunia Dan Akhirat.
Rasulullah SAW.
bersabda :
إذا سأل أحدكم فليكثر
فإنما يسأل ربه
Artinya :
Jika salah seorang
dari kalian meminta maka perbanyaklah permintaannya karena sesungguhnya dia
sedang meminta kepada Tuhannya. (HR. Ibnu Hibban).
إنه من لم يسأله يغضب
عليه
Artinya :
Sesungguhnya siapa
saja yang tidak meminta kepada Allah maka Allah akan marah kepadanya. (HR.
Tirmidzi dan Ibnu Majah)
14. Bertaubat,
mengembalikan benda-benda kepada mereka yang teraniaya, dan “menghadap” Allah
SWT. dengan cara mematuhi segala aturan agama. ini yang sangat penting.
وهو أهمها والأصل في
الإجابة ، وهو التوبة ، ورد المظالم ، والإقبال على الله تعالى
Artinya, ini pasal
terpenting dan cukup mendasar dalam pengabulan doa, yaitu tobat, mengembalikan
benda-benda kepada mereka yang teraniaya, dan “menghadap” Allah SWT,” (Lihat
An-Nawawi, Al-Adzkar Al-Adzkarul Muntakhabah min Kalami Sayyidil Abrar, Kairo,
Darul Hadits, 2003 M/1424 H, halaman 372).
(Referensi dari
berbagai sumber)
Website :
http://shulfialaydrus.blogspot.co.id/ atau https://shulfialaydrus.wordpress.com/
Instagram :
@shulfialaydrus
Instagram Majelis
Nuurus Sa’aadah : @majlisnuurussaadah
Twitter :
@shulfialaydrus dan @shulfi
Telegram :
@habibshulfialaydrus
Telegram Majelis
Nuurus Sa’aadah : @majlisnuurussaadah
Facebook :
https://www.facebook.com/habibshulfialaydrus/
Group Facebook :
Majelis Nuurus Sa’aadah atau https://www.facebook.com/groups/160814570679672/


Donasi atau infak atau
sedekah.
Bank BRI Cab. JKT
Joglo.
Atas Nama : Muhamad
Shulfi.
No.Rek :
0396-01-011361-50-5.


Penulis : Muhammad
Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus, S.Kom.


محمد سلفى بن أبو نوار
العيدروس

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *